Kamis, 13 Februari 2014

Cerpen Takkan Terlupakan

“Takkan Terlupakan”
Oleh
Ira Maulina Nurrahmi

            Seperti biasa hari itu aku pergi bersama sahabat-sahbatku pergi ke mesjid untuk shalat. Yaaa… walaupun yang shalat cumin kami bertiga. Aku kira yang shalat hanya aku sama Tera eh… tiba-tiba Dina ikut ke atas saat kita beres shalat. Setelah aku dan Tera beres shalat Dina berkata
            “Tungguin yaa !”
            “Iyayaa… pastinya” kataku
            Aku dan Tera membenarkan jilbab sambil menunggu Dina shalat. Sebenarnya aku males untuk turun karena ada mantanku !
            “Huhhh….!” Kataku dalam hati
            Akupun mendengar suara di bawah yang sedang akan melaksanakan shalat
            “Eh… bentar itu siapa yang shalat?” kataku sambil berlari kecil melirik ke bawah
            Saat dilihat ternyata kakak kelasku yang sudah lama aku kenal. Dipinggirnya ternyata ada mantan Dina saat itu pun aku spontan berkata pada Dina
            “Dina lihat ke bawah itu siapa?”
            Dia sedang asyik menyisir rambutnya lalu aku pun menhampiri Dina
            “Emm… pake bedak segala !” kataku meledek
            “Syuuut…. Ah !”
            Kami berdua pun melirik ke bawah.
            “Lihat itu di pinggirnya mantanmu?” kataku senang
            “Oh… iyaaa pantesan !” kata Dina
            Dina memegang pundakku dan berkata.
            “Bentar ! Itu kayak mantannya Tera deh?”
            “Waduuuh… iyaa iyaa benar !” kataku kaget
            Kamipun menarik Tera dan menarik lengannya.
            “Ayo Tera sini cepet !” kata Dina
            “Apaan sih kalian? Sakit tau !” kata Tera kesakitan
            “Tuhhh…. Siapa?” kataku sambil menunjuk ke bawah
            “Aduh ! Kenapa harus bertemu dia sih?!” kata Tera agak kesal
            Dina berkata sambil membenarkan posisi kami
            “Kan ada disini semua, jadi posisinya harus seperti ini !”
            Kami pun tertawa bersamaan.
            “Lho kok pake baju praktek? Naziz dong shalatnya?”
            “Iyaaa bener Tera”
            Tera dan Dina mengajakku turun, padahal aku kan males ! Karena mereka sudah setengah  jalan ya terpaksa aku pun ikut turun. Setelah di bawah kami bertiga pun memakai sepatu dan menuju ruang guru. Tadinya aku terburu-buru untuk mengerjakan tugas karena ada satu teman kita yang masih di sekolah jadi nunggu dulu deh ! Dina spontan dan berteriak
            “Aaah… ada dia !”
            “Mana?” kataku penasaran
            “Barusan lewat sama orang itu” kata Dina
            “Euhhh… kamu ! Kenapa ga bilang sama aku?” kataku agak kesal
            “Ayo kita kesana ! Nanti juga mereka lewat sana” kata Dina sambil menunjuk ke arah Barat
            Dari situ kita melihat mereka berdua
            “Tuhhh !” kataku kegirangan
            “Ayo cepat kita ke sana” Dina mengajakku
            “Iiiihhhh…. Kan aku mau ngerjain tugas. Eh…. Tapi bentar ya?” kataku
            Kami berdua berlari secara diam-diam mengikuti mereka dari belakang
            “Ya ampun Din, hatiku deg-degan gini ! Coba pegang” kataku sambil menarik tangan Dina ke dadaku
            “Aku juga ! Coba kamu pegang lho “ kata Dina
            Aku dan Dina tertawa kegirangan sambil berpelukan kayak teletubies hehehe. Lengkap sudah hari itu ! Mana hatiku deg-degan gak karuan, tangan dan kaki gemetaran. Pokoknya hari itu tak kan terlupakan. Benar-benar best moment dalam hidupku dan rasanya ingin kembali lagi ke zaman SMA dulu juga gila-gilaan lagi bersama Dina sahabatku. Guys ! Aku kangen kalian.

                                                                        Cerpen ini untuk kakak kelasku

                                                                        Rezhy Widiyana Hertland

Tidak ada komentar:

Posting Komentar