Sabtu, 08 Februari 2014

“Would You Marry Me ?”
Oleh Someone
Hari ini aku baru pulang dari sekolah, tas dan sepatu ku lepas dilantai tanpa membereskannya sama sekali. Akupun membantingkan badan diatas kasur. Aku duduk terdiam dikebun halaman depan rumahku sambil memegang HP (Hand Phone). Dia telat lagi untuk menemuiku disini, kataku dalam hati.
Beberapa lama kemudian ada yang menutup kedua mataku dengan sengaja. Akupun kaget dan memanggil namanya. “Surprise… Lama nunggu yaa?” Kata Rizky “Lama banget !” Kataku kesal. Ada yang aneh dari sikapnya, aku lihat dia menyembunyikan sesuatu dibalik punggungnya. Aku penasaran apa yang dia sembunyikan. “Apa itu?” Kataku penasaran.
Rizky hanya tersenyum malu padaku. “Ehhmmm…. Nia, Would Marry me?” Katanya gugup sambil membawa bunga mawar merah yang cukup banyak. Akupun kaget bukan kepalang sambil menatapnya kosong  dan menerima bunga mawar merah tersebut. “Hahaha Rizky kamu ada-ada aja ! Tunggu sebelum aku disidang skripsi tahun depan. Becandanya kelewatan tahu !” Kataku agak konyol
Bukan hanya bunga yang dia bawa, melainkan… membawa sepasang cincin emas putih sembari duduk diatas tanah seperti melamar Cinderella dengan sepatu kacanya. “Aku serius untuk memikirkan ini matang-matang. Karena kedua orang tua kita telah merestui lamaran ini.” Katanya tersenyum dengan senyumannya yang khas.

Namun seketika akupun terbangun dari mimpi yang indah itu. Dan ku sadari bahwa itu hanya sebuah mimpi yang begitu berarti bagiku. Kuharap Rizky, akan melamarku ketika aku selesai kuliah nanti. Dan semoga mimpi itu akan menjadi kenyataan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar