RARA DJONGGRANG
Batik
Rara Djonggrang Didirikan pada tanggal 25 Oktober 1958 oleh keluarga
Besar Ibu Agus Suwito yang bertempat di Jl. Tirtodipuran N0. 6a (18)
Yogyakarta, Indonesia.Ciri Khas yang tercermin pada Batik IndahRara
Djonggrang adalah lebih mengutamakan kepada padat karya (Labor Intensive)
dimana dalam proses Produksi hampir keseluruhan tahapan prosesnya
bersifat manual, sehingga memerlukan tenaga kerja yang relatif cukup banyak dan
berorientasi pada ekspor ke luar negeri (Export Oriented), terlihat dari
besarnya konsumen Wisatawan Mancanegara serta proporsi penjualan ekspor yang
cukup besar.
Misi dan Tujuan Perusahaan Batik
Indah Rara Djonggrang
1.
Memperkenalkan Seni Budaya Batik Tradisional kepada seluruh masyarakat baik
dari dalam maupun luar negeri
2.
Melestarikan Seni Batik Tradisional yang Mulai menghilang akibat perkembangan
jaman dan kemajuan teknologi.
3.
Membantu negara dalam penambahan Devisa
4.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya
Hasil Produk dan Pemasaran Batik
Indah Rara Djonggrang
1.
Kain Batik sutera, Katun, (primisima dan Prima), Lycra, Hts 9 atau Rayon,
Viollisima dan lain-lain
2.
Aneka Pakain Pria atau Wanita dewasa dan pakaian anak-anak
3.
Berupa House Hold, atau perlengkapan rumah tangga seperti taplak meja, bed
cover, diner set, plate and glass mat,
hot mate, apron atau celemek.
4.
Accesorries seperti Wall Hang atau Hiasan dinding, tas, painting, Lukisan dan
lainnya.
Pemasaran
Selain
sebagai Cinderamata khas dari Yogyakarta, batik juga telah dikenal diseluruh
belahan dunia sebagai salah satu kebudayan Indonesia yang berpengaruh cukup
besar bagi devisa negara dalam hal kebudayaan. Tujuan pasar Batik Indah Rara
Djonggrang selain kedalam yaitu wisatawan domestik juga keluar dengan cara
sebagai exportir ke beberapa negara yang telah mengenal batik seperti :
Belanda, Prancis, Jerman, Jepang dan beberapa negara lainnya.
Dengan
meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta, maka Batik
Indah Rara Djonggrang mengambil langkah dengan bekerjasama dengan Departemen
Pariwisata Pos dan Telekounikasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan
menjadikan Batik Indah Rara Djonggrang sebagai salah satu tempat obyek wisata
di Yogyakarta.
Hasil
dari kerjasama tersebut, Batik Indah Rara Djonggrang Termasuk dalam 13 Obyek
Wisata di Yogyakarta.
Sejarah Berdirinya Perusahaan
Perusahaan Batik Indah Rara
Djonggrang adalah perusahaan yang bergerak dalam industry pembuatan dan
perdagangan batik. Perusahaan ini didirikan di Yogyakarta, tepatnya di Jl.
Tirtodipuran No. 6A (18) Yogyakarta pada tanggal 25 Oktober 1958 oleh apak dan Ibu
Agus Suwito yang pada saat itu berbadan hukum perusahaan perseorangan. Dengan
seiringnya waktu yang terus berjalan, perusahaan ini mengalami perubahan badan
hukum, yakni menjadi CV (Comanditer
Venotschop) berdasarkan
keputusan pada Akta Notaris No. 13, tanggal 5 Juni 1973 dan Akta Notaris No.
04, tanggal 1 Mei 1987 oleh Notaris RM. Soerjanto Partaningrat SH, selain itu
terjadi pula regenerasi manajemen dari Bapak dan Ibu Agus Suwito kepada
putranya yang bernama Rajendra Baskara mulai tahun 1991, dimana beliau selaku
Direktur Utama Perusahaan Batik Rara Djonggrang selain berusia muda juga
memiliki latar belakang pendidikan dan pengetahuan yang memadai didalam dunia
usaha, khususnya batik.
Ciri khas yang tercermin pada
perusahaan CV. Batik Indah Rara Djonggrang adalah lebih mengutamakan kepada
padat karya (Labour
Intensive) dimana
dalam proses produksi hamper keseluruhan tahapan prosesnya bersifat manual,
sehingga memerlukan jumlah tenaga kerja yang relative banyak dan berorientasi
pada ekspor ke luar negeri (Export
Oriented) dimana
hal tersebut terlihat dari besarnya konsumen wisatawan mancanegara serta
proporsi penjualan ekspor yang cukup besar.
Lingkungan
bisnis perusahaan batik ini terbentuk dari beberapa factor, yaitu kondisi
wilayah, kebijakan pemerintah, tingkat persaingan dan perubahan-perubahan yang
terjadi didalam maupun diluar negeri.
Dalam proses produksi, CV. Batik
Indah Rara Djonggrang membutuhkan jenis bahan baku kain berupa 100% Cotton
Prima, 100% Cotton Primissima, 100% Silk atau Sutera, Voillisima, HTS 9,
Berkolissima, Lycra, dan lain-lain yang diganakan untuk bahan baku kain, sedang
alat-alat yang dibutuhkan untuk membatik adalah canting, cap, kompor khusus
batik, wajan kecil, Loyang, malam (lilin khusus batik), gawangan, tempat
penggodokan dan tempat pencelupan, steam, mesin pemanas, screan printing yang
digunakan untuk proses produksi batik dan mesin jahit dan mesin obras serta
alat-alat lain yang menunjang jalannya proses produksi untuk konveksi. Dalam
hal pewarnaan dibutuhkan Naptol dan garam pewarna yang harus diimpor dari
German. Selain itu dalam rangka menyongsong era globalisasi berupa
liberalisasi, CV. Batik Indah Rara Djonggrang mulai menerapkan Total Quality Management
(TQM) pada
proses produksinya guna memperoleh sertifikat ISO 9000 dari Departemen
Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia.
Misi dan Tujuan
Sesuai
dengan bentuk perusahaannya yang berbadan hukum, CV. Batik Indah Rara
Djonggrang yang berorientasi pada suatu seni batik tradisional maka memiliki
misi untuk :
1.
Memperkenalkan
seni batik tradisional kepada seluruh masyarakat baikdari dalam negeri maupun
luar negeri.
2.
Melestarikan
seni batik tradisional yang mulai menghilang akibat segala sesuatu dalam
industri garmen atau pakaian sudah dapat dikerjakan dengan cepat oleh mesin.
3.
Membantu
Negara dalam hal menambah devisa Negara.
4.
Berusaha
mengangkat derajat masyarakat lingkungan sekitarnya.
Sedangkan tujuan CV. Batik Indah Rara Djonggrang adalah memaksimalkan
keuntungan (profitability) sebagaimana perusahaan lainnya. Untuk mencapai semua
itu perusahaan tersebut menerapkan strategi yang relevan, yaitu :
1.
Strategi
jangka pendek, merupakan strategi yang tidak berdampak pada perubahan kapasitas
produksi.
2.
Strategi
jangka panjang, merupakan strategi yang berdampak pada pengubahan kapasitas
produksi.
Hasil
Produksi dan Pemasaran
a. Hasil Produk
CV.
Batik Indah Rara Djonggrang merupakan salah satu bagian dari industri batik
yang ada di Indonesia, maka perusahaan tersebut memproduksi berbagai macam
batik sesuai dengan bahan kain yang digunakan, yaitu :
·
Berupa
kain baik Sutera, Katun (Primissima dan Prima), Lycra, HTS 9 atau Rayon,
Voillisima, Berkolissima, dll.
·
Berupa
Man, Woman, and Children Wear, atau pakaian Pria, wanita dan anak-anak.
·
Berupa
House hold atau perlengkapan rumah tangga seperti Taplak Meja, Bed Cover,
Dinner Set, Plate snd Glass Mat, Hot mat, dan Apron atau celemek masak.
·
Accessories,
seperti Wall Hang atau Hiasan dinding, tas, painting atau Lukisan dan
lain-lain.
b. Pemasaran
Melihat Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah berpredikat kota pelajar,
budaya dan wisata yang akan mendatangkan suatu dampak yang positif bagi
perkembangan industri batik di wilayah tersebut, karena batik adalah salah satu
cinderamata khas Yogyakarta. Oleh karena itu CV Batik Indah Rara Djonggrang
menyimpulkan bahwa produk batik, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta
memiliki potensi yang cukup besar.
Dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta
maka CV Batik Indah Rara Djonggrang melihat ada prospek yang cerah bagi
perkembangan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan mengambil langkah dengan
melakukan kerjasama dengan Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi DIY
agar dapat dijadikan salah satu obyek wisata bersama perusahaan batik lainnya,
seperti Surya Kencana, Plentong, dan Winotosastro dalam hal memasarkan hasil
perusahaan tersebut. Sehingga menimbulkan hal yang positif bagi perdagangan dan
pembuatan batik, selain itu dari aspek pemasarannya CV Batik Indah Rara
Djonggrang melakukan kegiatan ekspor produk batik ke luar negeri.
Proses Produksi
PROSES PEMBUATAN BATIK TULIS TANGAN
1. Membuat
Pola dasar pada Kain Putih dengan Pensil
2. Membatik
pola dasar pada kain putih dengan lilin, sesuai garis pensil berulang
3. Memberi
isian pada prosese nomor 2 dengan titik-titik dan guratan dengan lilin
4. Menutup
dengan lilin bagian-bagian yang akan tetap putih sampai selesai
5. Mencelup
kedalam warna pertama, untuk variasi
6. Menutup
bagian-bagian yang akan tetap pada warna pertama dengan lilin
7. Mencelup
dalam warna kedua
8. Menggodog
(merebus)untuk menghilangkan semua lilin
9. Mengulang
membatik pada pola dasar dengan titik-titik, dan mengulang menutup (proses
nomor 4)
10. Menutup
warna-warna pertama dan kedua, agar tidak terena warna berikutnya
11. Mencelup
untuk memberi warna pada Pola dasar
12. Mengulang
menggodog untuk menghilangkan semua lilin
13. Proses
selesai
PROSES PEMBUATAN BATIK DENGAN CAP
1. Membuat
pinggiran dengan Cap Khusus dengan lilin pada kedua belah sisi (Bolak-balik)
2. Memberi
lilin dasar dengan Cap pola dasar, pada kedua belah sisi
3. Mengulang
memberi lilin bagian-bagian yang akan tetap putih hingga selesai
4. Mencelup
dalam warna dasar
5. menghilangkan
lilin pada bagian-bagian tertentu untuk mendapatkan warna berikutnya
6. Menutup
warna dasar agar tidak terkena warna berikutnya
7. Mencelup
dalam warna terakhir, intuk memberi warna pada pola dasar
8. Menggodog
(merebus) untuk menghilangkan semua lilin
9. Proses
Selesai
Motif Parang
Motif Parang identik dengan beralur miring 45 derajat, Komposisi miring
pada parang menandakan kekuatan dan gerak cepat, yang dipercaya memberi
kekuatan magis pada batik bercorak parang itu adalah mlinjon, pemisah komposisi
miring berbentuk seperti ketupat.Corak parang berpola pedang menunjukkan
kekuatan atau kekuasaan, pada jaman dahulu batik bercorak parang biasanya hanya
diperuntukkan para ksatya dan penguasa. Menurut kepercayaan, corak parang harus
dibatik tanpa salah agar tak menghilangkan kekuatan gaibnya. Ada beberapa jenis
motif parang sesuai dengan makna dan kepercayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar