Sabtu, 08 Februari 2014

Macam-macam Batik

RARA DJONGGRANG

Batik Rara Djonggrang Didirikan pada tanggal 25  Oktober 1958 oleh keluarga Besar Ibu Agus Suwito yang bertempat di Jl. Tirtodipuran N0. 6a (18) Yogyakarta, Indonesia.Ciri Khas yang tercermin pada Batik IndahRara Djonggrang  adalah lebih mengutamakan kepada padat karya (Labor Intensive) dimana dalam proses Produksi hampir keseluruhan  tahapan prosesnya bersifat manual, sehingga memerlukan tenaga kerja yang relatif cukup banyak dan berorientasi pada ekspor ke luar negeri (Export Oriented), terlihat dari besarnya konsumen Wisatawan Mancanegara serta proporsi penjualan ekspor yang cukup besar.
Misi dan Tujuan Perusahaan Batik Indah Rara Djonggrang
1. Memperkenalkan Seni Budaya Batik Tradisional kepada seluruh masyarakat baik dari dalam maupun luar negeri
2. Melestarikan Seni Batik Tradisional yang Mulai menghilang akibat perkembangan jaman dan kemajuan teknologi.
3. Membantu negara dalam penambahan Devisa
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya
Hasil Produk dan Pemasaran Batik Indah Rara Djonggrang
1.  Kain Batik sutera, Katun, (primisima dan Prima), Lycra, Hts 9 atau Rayon, Viollisima dan lain-lain
2.  Aneka Pakain Pria atau Wanita dewasa dan pakaian anak-anak
3. Berupa House Hold, atau perlengkapan rumah tangga seperti taplak meja, bed cover, diner set, plate and glass mat,
     hot mate, apron atau celemek.
4. Accesorries seperti Wall Hang atau Hiasan dinding, tas, painting, Lukisan dan lainnya.
Pemasaran
Selain sebagai Cinderamata khas dari Yogyakarta, batik juga telah dikenal diseluruh belahan dunia sebagai salah satu kebudayan Indonesia yang berpengaruh cukup besar bagi devisa negara dalam hal kebudayaan. Tujuan pasar Batik Indah Rara Djonggrang selain kedalam yaitu wisatawan domestik juga keluar dengan cara sebagai exportir ke beberapa negara yang telah mengenal batik seperti : Belanda, Prancis, Jerman, Jepang dan beberapa negara lainnya.
Dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta, maka Batik Indah Rara Djonggrang mengambil langkah dengan bekerjasama dengan Departemen Pariwisata Pos dan Telekounikasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan menjadikan Batik Indah Rara Djonggrang sebagai salah satu tempat obyek wisata di Yogyakarta.
Hasil dari kerjasama tersebut, Batik Indah Rara Djonggrang Termasuk dalam 13 Obyek Wisata di Yogyakarta.
 Sejarah Berdirinya Perusahaan
Perusahaan Batik Indah Rara Djonggrang adalah perusahaan yang bergerak dalam industry pembuatan dan perdagangan batik. Perusahaan ini didirikan di Yogyakarta, tepatnya di Jl. Tirtodipuran No. 6A (18) Yogyakarta pada tanggal 25 Oktober 1958 oleh apak dan Ibu Agus Suwito yang pada saat itu berbadan hukum perusahaan perseorangan. Dengan seiringnya waktu yang terus berjalan, perusahaan ini mengalami perubahan badan hukum, yakni menjadi CV (Comanditer Venotschop) berdasarkan keputusan pada Akta Notaris No. 13, tanggal 5 Juni 1973 dan Akta Notaris No. 04, tanggal 1 Mei 1987 oleh Notaris RM. Soerjanto Partaningrat SH, selain itu terjadi pula regenerasi manajemen dari Bapak dan Ibu Agus Suwito kepada putranya yang bernama Rajendra Baskara mulai tahun 1991, dimana beliau selaku Direktur Utama Perusahaan Batik Rara Djonggrang selain berusia muda juga memiliki latar belakang pendidikan dan pengetahuan yang memadai didalam dunia usaha, khususnya batik.
Ciri khas yang tercermin pada perusahaan CV. Batik Indah Rara Djonggrang adalah lebih mengutamakan kepada padat karya (Labour Intensive) dimana dalam proses produksi hamper keseluruhan tahapan prosesnya bersifat manual, sehingga memerlukan jumlah tenaga kerja yang relative banyak dan berorientasi pada ekspor ke luar negeri (Export Oriented) dimana hal tersebut terlihat dari besarnya konsumen wisatawan mancanegara serta proporsi penjualan ekspor yang cukup besar.
Lingkungan bisnis perusahaan batik ini terbentuk dari beberapa factor, yaitu kondisi wilayah, kebijakan pemerintah, tingkat persaingan dan perubahan-perubahan yang terjadi didalam maupun diluar negeri.
Dalam proses produksi, CV. Batik Indah Rara Djonggrang membutuhkan jenis bahan baku kain berupa 100% Cotton Prima, 100% Cotton Primissima, 100% Silk atau Sutera, Voillisima, HTS 9, Berkolissima, Lycra, dan lain-lain yang diganakan untuk bahan baku kain, sedang alat-alat yang dibutuhkan untuk membatik adalah canting, cap, kompor khusus batik, wajan kecil, Loyang, malam (lilin khusus batik), gawangan, tempat penggodokan dan tempat pencelupan, steam, mesin pemanas, screan printing yang digunakan untuk proses produksi batik dan mesin jahit dan mesin obras serta alat-alat lain yang menunjang jalannya proses produksi untuk konveksi. Dalam hal pewarnaan dibutuhkan Naptol dan garam pewarna yang harus diimpor dari German. Selain itu dalam rangka menyongsong era globalisasi berupa liberalisasi, CV. Batik Indah Rara Djonggrang mulai menerapkan Total Quality Management (TQM) pada proses produksinya guna memperoleh sertifikat ISO 9000 dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia.


 Misi dan Tujuan
Sesuai dengan bentuk perusahaannya yang berbadan hukum, CV. Batik Indah Rara Djonggrang yang berorientasi pada suatu seni batik tradisional maka memiliki misi untuk :
1.      Memperkenalkan seni batik tradisional kepada seluruh masyarakat baikdari dalam negeri maupun luar negeri.
2.      Melestarikan seni batik tradisional yang mulai menghilang akibat segala sesuatu dalam industri garmen atau pakaian sudah dapat dikerjakan dengan cepat oleh mesin.
3.      Membantu Negara dalam hal menambah devisa Negara.
4.      Berusaha mengangkat derajat masyarakat lingkungan sekitarnya.
         Sedangkan tujuan CV. Batik Indah Rara Djonggrang adalah memaksimalkan keuntungan (profitability) sebagaimana perusahaan lainnya. Untuk mencapai semua itu perusahaan tersebut menerapkan strategi yang relevan, yaitu :
1.      Strategi jangka pendek, merupakan strategi yang tidak berdampak pada perubahan kapasitas produksi.
2.      Strategi jangka panjang, merupakan strategi yang berdampak pada pengubahan kapasitas produksi.
Hasil Produksi dan Pemasaran

 a. Hasil Produk 
CV. Batik Indah Rara Djonggrang merupakan salah satu bagian dari industri batik yang ada di Indonesia, maka perusahaan tersebut memproduksi berbagai macam batik sesuai dengan bahan kain yang digunakan, yaitu :
·         Berupa kain baik Sutera, Katun (Primissima dan Prima), Lycra, HTS 9 atau Rayon, Voillisima, Berkolissima, dll.
·         Berupa Man, Woman, and Children Wear, atau pakaian Pria, wanita dan anak-anak.
·         Berupa House hold atau perlengkapan rumah tangga seperti Taplak Meja, Bed Cover, Dinner Set, Plate snd Glass Mat, Hot mat, dan Apron atau celemek masak.
·         Accessories, seperti Wall Hang atau Hiasan dinding, tas, painting atau Lukisan dan lain-lain.
 b. Pemasaran
         Melihat Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah berpredikat kota pelajar, budaya dan wisata yang akan mendatangkan suatu dampak yang positif bagi perkembangan industri batik di wilayah tersebut, karena batik adalah salah satu cinderamata khas Yogyakarta. Oleh karena itu CV Batik Indah Rara Djonggrang menyimpulkan bahwa produk batik, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki potensi yang cukup besar.
         Dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta maka CV Batik Indah Rara Djonggrang melihat ada prospek yang cerah bagi perkembangan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan mengambil langkah dengan melakukan kerjasama dengan Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi DIY agar dapat dijadikan salah satu obyek wisata bersama perusahaan batik lainnya, seperti Surya Kencana, Plentong, dan Winotosastro dalam hal memasarkan hasil perusahaan tersebut. Sehingga menimbulkan hal yang positif bagi perdagangan dan pembuatan batik, selain itu dari aspek pemasarannya CV Batik Indah Rara Djonggrang melakukan kegiatan ekspor produk batik ke luar negeri.


Proses Produksi

PROSES PEMBUATAN BATIK TULIS TANGAN
1.      Membuat Pola dasar pada Kain Putih dengan Pensil
2.      Membatik pola dasar pada kain putih dengan lilin, sesuai garis pensil berulang
3.      Memberi isian pada prosese nomor 2 dengan titik-titik dan guratan dengan lilin
4.      Menutup dengan lilin bagian-bagian yang akan tetap putih sampai selesai
5.      Mencelup kedalam warna pertama, untuk variasi
6.      Menutup bagian-bagian yang akan tetap pada warna pertama dengan lilin
7.      Mencelup dalam warna kedua
8.      Menggodog (merebus)untuk menghilangkan semua lilin
9.      Mengulang membatik pada pola dasar dengan titik-titik, dan mengulang menutup (proses nomor 4)
10.  Menutup warna-warna pertama dan kedua, agar tidak terena warna berikutnya
11.  Mencelup untuk memberi warna pada Pola dasar
12.  Mengulang menggodog untuk menghilangkan semua lilin
13.  Proses selesai


PROSES PEMBUATAN BATIK DENGAN CAP
1.      Membuat pinggiran dengan Cap Khusus dengan lilin pada kedua belah sisi (Bolak-balik)
2.      Memberi lilin dasar dengan Cap pola dasar, pada kedua belah sisi
3.      Mengulang memberi lilin bagian-bagian yang akan tetap putih hingga selesai
4.      Mencelup dalam warna dasar
5.      menghilangkan lilin pada bagian-bagian tertentu untuk mendapatkan warna berikutnya
6.      Menutup warna dasar agar tidak terkena warna berikutnya
7.      Mencelup dalam warna terakhir, intuk memberi warna pada pola dasar
8.      Menggodog (merebus) untuk menghilangkan semua lilin
9.      Proses Selesai



Motif Parang

Motif Parang identik dengan beralur miring 45 derajat, Komposisi miring pada parang menandakan kekuatan dan gerak cepat, yang dipercaya memberi kekuatan magis pada batik bercorak parang itu adalah mlinjon, pemisah komposisi miring berbentuk seperti ketupat.Corak parang berpola pedang menunjukkan kekuatan atau kekuasaan, pada jaman dahulu batik bercorak parang biasanya hanya diperuntukkan para ksatya dan penguasa. Menurut kepercayaan, corak parang harus dibatik tanpa salah agar tak menghilangkan kekuatan gaibnya. Ada beberapa jenis motif parang sesuai dengan makna dan kepercayaan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar